Monday, September 27, 2010

china-hongkong with my family

salah satu keinginan terbesar dalam diriku selama ini adalah pergi berlibur dengan keluarga besarku. merasakan kerukunan , keakuran yang tercipta dalam setiap kami. yah walau pun pada akhirnya kami memang tidak berkumpul semuanya karena berbagai alasan, paling tidak beberapa diantara mereka ada bersama kami menikmati libur kali ini.

10 sept 2010 : pagi-pagi sekali aku harus bangun untuk bersiap menuju bandara, mata ini masih terasa begitu berat untuk terbuka, tapi semangat yang mengebu untuk lepas sejenak dari kepenatan rutinitas mengalahkannya. ketika jarum jam menunjukan pukul 5 aku telah dalam perjalanan menuju bandara internasional juanda. beberapa jam kami semua mengurus keberangkatan dan bertemu teman-teman yang akan menjadi keluarga dalam 11 hari kedepan dalam Panorama Tour 11days China-Huangshan. tepat pukul 9 kami semua berangkat menuju hongkong menggunakan pesawat cathay pasific. 4 jam didalam pesawat cukup membosankan tapi terkalahkan dengan perasaan excited akan liburan kali ini. sesampainya dihongkong pun setelah kami teransit 2 jam, kami kembali menyambung pejalanan kami untuk sampai di Beijing dengan pesawat air china selama 3 jam. diBeijing kami sudah ditunggu seorang tour guide lokal bernama wang yang cukup ramah dan akan menemani 3 hari pejalanan kami di Beijing. kami semua baru sampai dihotel sekitar jam 2 pagi setelah kami menyempatkan makan malam di sebuah resto.
beijing internasional airport
makan tengah malem


wang

11 sept 2010 : perjalanan dimulai !! jam 6 pagi morning call dari Quality Hotel Wangjing , tempat kami menginap di Beijing berdering. aku yang sekamar dengan adikku (karena ini 2nd honeymoon untuk mama papa^^) terbangun dengan malas-malasan. karena memang kami masih sangat mengantuk setelah perjalanan yang cukup melelahkan kemarin. terlebih baru jam setengah tiga pagi kami tidur. kami bersiap-siap memulai perjalanan hari ini menuju forbidden city dan tian an men. panas terik langsung terasa ketika kami turun dari bus. dengan menggunakan baju hijau kembaran yang aku belikan dengan uang tabunganku khusus untuk liburan kali ini untuk mama papa dan adikku, aku siap memulai perjalanan hari ini. sejauh tujuh km kami harus berjalan kaki melihat sejarah beijing dibawah perintah Mao Ce Tung yang samapai saat ini pun masih begitu diagung-agungkan. tempat itu penuh sesak dengan jutaan manusia dari berbagai belahan dunia karena memang saat itu adalah peak seasons. tempat ketiga yang kami kunjungi hari ini adalah temple of heaven. yang sebenarny dalaha sebuah taman, rapi dan besar. Kuil ini dibangun pada masa Dinasti Ming sebagai sebuah situs untuk kaisar untuk mempersembahkan korban ke surga. dan perjalanan kami hari itu berakhir dengan sajian packing duck, hidangan khas beijing yang sudah terkenal dimana-mana.
forbidden city
temple oh heaven

12 sept 2010 : Great wall hear we come !! hari ini kembali dengan terik matahari yang cukup membakar kulit, setiap peluh keringat yang menetes, dan angin sepoi-sepoi yang memainkan rambut aku siap mejadi saksi salah satu dari keajaiban dunia saat ini. ketika turun dari bus yang mengantar kami, sudah terlihat betapa megah dan kokohnya setiap batu yang disusun untuk mendirikan tembok raksasa itu. begitu panjang dan berliku melintasi pegunungan yang ada disekitarnya. sempat aku mempunyai tekat untuk menaiki tembok itu sampai paling tidak aku dapat berdiri dan melihat sekitar dari atas seperti pada film "karate kid" tapi ternyata perjuangan hanya untuk sampai post yang kedua pun aku tidak mampu karena memang tangga-tangganya begitu terjala dan cukup membuat kaki ini gemetar ketika kita melihat kebawah dan ternyata cukup tinggi dan dikelilingi jurang disekitar kita. setelah great wall, tempat kedua yang kami kunjungi adalah summer palace. sebuah istana musim panas awalnya taman kerajaan dan istana hunian sementara untuk kaisar dari Dinasti Qing. Didalam summer palace juga terdapat danau kunming dan aku beruntung karena berkesempatan menikmati indahnya sunset disana.
the great wall
danau kunming when sunset come



one part of summer palace
13 sept 2010 : hari terakhir diBeijing, karena sore harinya kami akan berangkat kembali dengan pesawat air china terbang meninggalkan Beijing menuju Tun Xi selama 2 jam. dihari terakhir ini kami mengunjungi bird nest olympic stadium. bangunan yang begitu dibanggakan oleh china pada tahun 2008 dengan arsitektur layaknya sangkar burung. begitu megah dan cukup membuatku terkagum-kagum untuk yang kesekian kalinya. kursi-kursi dan toilet didalam stadium pun terawat sangat baik dan terus diperbaiki. sepertinya indonesia wajib mencontoh. setelah melihat-lihat dalam dari stadium kami pergi makan siang dan menghabiskan hari sembari menunggu penerbangan menuju Tun Xi dengan berbelanja di Silk Street. Pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Beijing yang ada didekat kedutaan Rusia. suasana Silk Street bisa dibilang sama seperti di Pasar Atum Surabaya. Kita bisa menawar untuk mendapatkan harga termurah. tapi jangan terkejut ketika pertama kali penjual membuka harga yang gila-gilaan tinggi, kita harus berani menawar sampai yang terendah karena memang itulah harga yang sepantasnya. dua jam kami berbelanja dan menghasilakn beberapa lembar kaos dan tas. setelah itu kami bersiap kebandara dan terbang menuju Tun Xi. di Tun Xi, Sarah sudah menunggu kami dan membawa kami untuk makan malam. kami tiba disana jam 10 malam dan kota kecil itu sudah sangat sepi, walau pun cukup banyak gedung-gedung tinggi. setelah itu kami beristirahat di Huishang Internasional Hotel.
IBM

bird nest outside
bird nest inside
14 sept 2010 : pagi ini kami bangun untuk pergi ke tempat yang menjadi ikon perjalanan kami ini. HUANGSHAN. gambar-gambar yang begitu indah yang selama ini ku lihat di internet akan ku buktikan hari ini. perjalanan akan berlangsung cukup berat tapi akan mendapat view yang indah juga. jam 9 pagi kami dari Huishang Internasional Hotel di Tun Xi menuju cabel car station untuk menuju huangshan. dari atas cabel car kami sudah disungguhi pemandangan yang begitu menabjukan, tebing-tebing dengan awan yang putih yang ada dibawah kami, dari atas kami juga melihat jalan-jalan setapak tempat para biksu membawa berbagai jenis kebutuhan pun bisa kita lihat. dan aku kurang beruntung sebenarnya karena tidak dapat melihat biksu-biksu itu lewat. hawa sejuk pegunungan pun mulai terasa sesampainya kami diperhentian cabel car. para pekerja setempat, yang menawarkan jasa tandu untuk membawa kami yang kurang sehat atau pun membawakan barang-barang bawaan kami mulai berdatangan untuk mencari sesuap nasi. kasihan, itu perasaan pertama yang aku rasakan ketika melihat mereka berjalan melewati jalanan yang begitu jauh dengan beberapa kali melewati anak tangga yang cukup melelahkan untuk kami yang tidak membawa beban apa pun, terlebih untuk mereka yang harus membawa beban yang begitu berat. bahu-bahu mereka merah memar karena setiap hari harus mengangkat beban yang berat. ingin sekali rasanya ketika itu membantu mereka, tapi apa yang bisa aku berikan? hanya rasa hormat dan berjalan disisi kiri ketika mereka lewat agar mereka cepat sampai dan menurunkan beban mereka. hmmm.. lupakan rasa iba itu. kembali dengan pemandangan indah huangshan yang seperti setting film "avatar". amazing!! itu kata-kata yang terus ku ucapkan untuk mengagumi kuasa Tuhan yang satu ini. dalam perjalanan menuju hotel hujan sempat turun dan cukup membuatku menggigil kedinginan. tapi sebanding dengan pemandangan indah yang aku dapat selama sehari penuh disana.
smile

with sarah

tandu yang mengiris hati

amazing huangshan

the unique pine tree

sejauh mata memandang yg terlihat hanya hamparan pegunungan


15 sept 2010 : pagi-pagi sekali aku, kedua tanteku, adikku dan ce anita bangun untuk berburu sunrise yang terkenal indah karena muncul diantara tebing-tebing yang tinggi. diluar masih gelap dengan angin pagi yang menusuk tubuh. dangan menggunakan jaket tebal dan syal kami nekat keluar dari Beihai Hotel, tempat kami menginap untuk melihat indahnya sang mentari yang malu-malu menyapa kami. tak lama kami menunggu, semburat warna orange dari cahaya matahari pagi mulai terlihat. sepertinya alam tak mau mengecewakan kami. matahari yang begitu bulat dan indah muncul perlahan-lahan dari balik awan. dan dinginnya pagi yang menusuk pun mulai hilang berganti sejuk dengan sinar pagi yang menghangatkan. beberapa kali kami mengambil gambar lalu kami pun kembali kehotel untuk berbenah karena pagi ini kami harus turun meninggalkan huangshan, kota Tun Xi dan sarah untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Hangzhou menggunakan bus selama kurang lebih 3 jam. dalam perjalanan menuju Hangzhou menggunakan jalur tol, tetap hamparan pegunungan yang menjadi latar. sore hari sesampainya di Hangzhou kami disambut Sam, lokal guide disana yang pandai berbahasa indonesia. dan kami sempat mengunjungi Yue Fei Temple, temple yang menjadi asal usul dari mana nama "Cakue" berasal. setelah itu kami makan malam dan kembali ke Braim Canal Hotel untuk beristirahat.


sunrise


berlatar belakang kuburan di yue fei temple
16 sept 2010 : pagi ini masih di Hangzhou dan masih ditemani oleh Sam, kami melanjutkan perjalanan menuju kebun teh. karena Hangzhou memang terkenal denga teh-nya yang begitu berkhasiat. setelah makan siang dengan hidangan khas Hangzhou yaitu "ayam pengemis" ayam yang dimasak didalam tungku dengan dibungkus daun kami melanjutkan perjalanan menuju West Lake. tempat dimana cerita legenda yang sangat terkenal yaitu "ular putih" berasal. selama perjalanan menuju danau ini kami melihat kota Hangzhou yang juga sudah sangat maju. begitu banyak mobil-mobil mewah dijalan raya. sesampainya didaerah danau yang memang teduh kami menemukan beberapa pasangan yang sedang melakukan foto pre wedding. tempat yang cukup indah memang untuk melakukan pemotretan disana. dan tempat ini juga menjadi salah satu tempat yang begitu aku nantikan. tapi cukup mengecewakan, karena aku sama sekali tidak sempat mengabdikan view-view indah disana karena Sam yang selalu terburu-buru. dan hal itu sempat membuat moodku jelek selama seharian sampai dimana kami tiba di Suzhou sore harinya. di Suzhou posisi Sam sebagai lokal guide digantikan dengan Rose. berbeda dengan Sam, Rose cukup sabar dan ramah. dan kami mengunjungi tiger hill ketika itu. didalam tiger hill kita bisa melihat Yunyan pagoda yang mirip dengan menara pisa. tempat ini juga dilewati sungai yang tenang layaknya vensia. setelah itu, kami pergi untuk makan malam dan kembali ke Internasional Conference Hotel untuk beristirahat.
braim hotel, Hangzhou

kebun teh, Hangzhou

pre wedding at west lake

pagoda pai su chen, Hangzhou

venesia ala tiger hill, Suzhou
pisa ala tiger hill, yunyan pagoda
 17 sept 2010 : hari ini kami dibawa menuju Liu Garden, masih di Suzhou. sebuah taman keluarga kaya di Suzhou bermarga Liu. taman yang cukup megah dengan bangunan-bangunan khas China, dengan ukiran-ukiran, lukisan, batu-batuan, dll. Setelah itu kami pergi untuk mengunjungi Silk Factory yang menjadi ikon kota Suzhou. disana kami diperlihatkan bagaimana ulat-ulat sutra menghasilkan kepompong, bagaimana benang-benang yang dipintal dari kepompong, cara-cara mereka membuat kain-kain dari sutra, sampai fashion show beberapa model menggunakan baju-baju sutra rancangan pabrik mereka. dipabrik itu aku juga sempat iktu mencoba bagaimana cara membuat bed cover dan ternyata cukup sulit. Setelah melihat-lihat dan diberi kesempatan untuk membeli jika mau, kami makan siang dan kembali melakukan perjalanan darat menggunakan bus menuju Shanghai. sore hari kami sampai diShanghai dan disambut oleh Bella yang menjadi lokal guide sementara kami sebelum Nichole menggantikannya pada malam hari. di Shanghai kami sempat diajak pergi melihat Oriental Pearl Tower, yaitu menara TV tertinggi di Shanghai. walau pun kami tidak sempat masuk karena untuk mengantri masuk saja sampai tiga jam. setelah itu kami juga dibawa melihat The Bund, kota lama Shanghai dengan bangunan khas eropa yang dipisahkan sungai. The Bund dulunya menjadi tempat syuting film "kabut cinta" yang sangat terkenal. lalu sembari menunggu jam makan malam tiba, kami diajak mengunjungi sebuah pabrik mutiara. kami diperkenalkan bagaimana mutiara dengan kualitas terbaik. makan malam pun tiba, kami makan malam disebuah restaurant, lalu mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan terkenal yaitu Nan Jing Road. Setelah puas kami kembali ke hotel yang terletak cukup jauh dari kota Shanghai sendiri yaitu Everbright Internasional Hotel.
ikon liu garden, Suzhou

Silk Factory

ai-ai pembuat sutra^^

fashion show hall

oriental pearl tower, Shanghai

The Bund, Shnaghai
Nan Jing Road, Shanghai
18 Sept 2010 : oia, saat itu bertepatan dengan Shanghai Expo. sebuah pameran budaya dari berbagai belahan dunia di Sganghai. hal itu membuat semua hotel dan tempat wisata di Shanghai ramai dengan tourist.
hari ini sebelum terbang ke Shenzhen, kami lagi-lagi mengunjungi sebuah taman keluarga kaya yaitu Yu Yuan Garden. Bangunan yang lebih mewah, dengan arsitektur yang lebih rumit. tapi kali ini berbeda, karena tak hanya sekedar taman, disekelilingnya dibangun seperti pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Shanghai yang cukup murah. naluri sebagai cewek pun keluar dan cukup dibuat kalap melihat berbagai jenis sepatu dengan warna yang bermacam-macam dijual dengan harga murah disana. bayangkan, untuk sepasang sepatu bisa didapat hanya dengan 40.000. setelah puas berbelanja kami dibawa pergi makan siang sebelum kami harus kembali pergi kebandara untuk tiba di Shenzhen dan berpisah dengan Nichole. sampai di Shenzhen cukup malam dan kami dijemput dengan lokal guide sana yang lagi-lagi pandai berbahasa indonesia bernama Acong. berbeda dengan Sam yang pandai berbahasa Indonesia karena memang dia belajar bahasa Indonesia diBeijing, Acong pandai bahasa Indonesia karena orang tuanya pernah tinggal di Indonesia. Setelah makan malam kami beristirahat di Century Plaza Hotel.
icon of shanghai expo 2010

yu yuan garden, Shanghai

with Nichole

Pudong Internasional Airport, Shanghai
19 sept 2010 : pagi ini kami tidak akan berjalan-jalan di Shenzhen melainkan langsung berangkat menuju Hongkong dengan bus. kami sampai perbatasan antara Shenzhen dan Hongkong dan harus turun untuk masuk imigrasi setelah itu kembali melanjutkan perjalanan menuju Hongkong. sesampainya di Hongkong adalah acara free, kami pun memilih untuk mengunjungi The Avenue Star, salah satu tempat wisata yang terdapat jejak cap tangan artis terkenal. kami pergi menggunakan MTR, kereta cepat bawah tanah. setelah hampir satu harian kami di Avenue Star, malam harinya kami makan malam di Mongkok Street, salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Mongkok. dan malam harinya kami kembali beristirahat di L'Nina Hotel sebelum keesokan harinya kami akan kembali ke Surabaya.


roll

and action !!

white in my fams

bruce lee hand stamp

avenue star background when night come
20 sept 2010 : tanpa terasa libruan akan berakhir hari itu, surabaya memanggilku untuk pulang. tugas-tugas kuliah akan kembali menantiku. tapi pagi itu aku bangun dan menyempatkan diri menghabiskan waktu untuk sedikit berbelanja disekitar hotel. walau pun hasilnya, sepatu yang aku cari-cari tidak aku temukan. dan siang harinya kami sudah sampai dibandara untuk kembali pulang ke Indonesia. tapi cuaca buruk dan membuat kami sempat tertunda dua jam lebih didalam pesawat. sampai akhirnya kami sampai di Indonesia kembali dengan selamat jam 11 malam. dan itu menandakan berakhir sudah liburanku kali ini..
L'Nina hotel, Hongkong

No comments:

Post a Comment